Berbagi Pengalaman tentang Pelajaran Biologi

Proses Sterilisasi dan Pengawetan Makanan

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bab sterilisasi dan pengawetan makanan, Steril sendiri memiliki arti bebas bakteri dan mikroorganisme, atau suci hama.Sterilisasi dalam mikrobiologi berarti membebaskan tiap benda atau substansi dari semua kehidupan dalam bentuk apapun.Sterilisasi di bagi menjadi beberapa jenis seperti yang di jelaskan di bawah ini :
Proses Sterilisasi dan Pengawetan Makanan

Sterilisasi Alat

Jenis alat-alat yang bisa disterilkan :

  •     peralatan yang terbuat asal logam, misalnya pinset, gunting, speculum serta lain-lain.
  •     Alat-alat yg terbuat dari kaca, misalnya semprit (spuit), tabung kimia dan  lain-lain.
  •     Alat-alat yang terbuat dari karet, contohnya, kateter, sarung tangan, pipa penduga lambung, drain dan  lain-lain.
  •     Peralatan yang terbuat dari kayu hitam, misalnya kanule rectum, kanule trachea serta lain-lain.
  •     Peralatan yg terbuat asal email, contohnya bengkok (nierbekken), baskom serta lain-lain.
  •     Peralatan yg terbuat berasal porselin, contohnya mangkok, cangkir, piring serta lain-lain.
  •     Peralatan yang terbuat berasal plastik, contohnya slang i8nfus serta lain-lain.
  •     Alat-alat yang terbuat berasal tenunan, misalnya kain kasa, tampon, doek operasi, baju, sprei, sarung bantal serta lain-lain.
Pelaksanaan :
  • Sterilisasi menggunakan cara rebus

Mensterikan peralatan menggunakan cara mengungkep didalam air hingga mendidih (1000C) dan  dinantikan antara 15 sampai 20 mnt. Contohnya alat-alat berasal logam, kaca serta karet.
  • Sterilisasi dengan cara stoom

Mensterikan alat-alat menggunakan uap panas didalam autoclave menggunakan ketika, suhu dan  tekanan eksklusif. Misalnya indera tenun, obat-obatan dan  lain-lain.
  • Sterilisasi dengan cara panas kering

Mensterikan peralatan dengan panggang menggunakan uap panas tinggi. Misalnya alat-alat logam yang tajam, alat-alat berasal kaca serta obat tertentu.
  • Sterilisasi menggunakan cara menggunakan bahan kimia

Mensterikan alat-alat dengan memakai bahan kimia mirip alkohol, sublimat, uap formalin, khususnya buat peralatan yang cepat rusak Jika kene panas. Contohnya sarung tangan, kateter, serta lain-lain.

Sterilisasi Makanan

Mikroorganisme yang tumbuh di produk pangan umumnya dapat mencemari produk pangan serta membuat makanan lebih cepat basi. Mikroorganisme pembusuk tadi mampu berupa bakteri, kapang (jamur) dan  khamir (yeast). Bagaimana kita memahami produk pangan berpotensi dihinggapi bakteri, kapang, atau khamir? Anda bisa membaca artikelnya disini.

Sterilisasi alias pembunuhan mikroorganisme ini dilakukan menggunakan suhu tinggi. Para pakar pangan mematok ketika sterilisasi minimal suhu 121oC selama 15 mnt karena beberapa spora bakteri mempunyai resistensi (ketahanan) panas yg tinggi.

Keliru satu produk yg melalui proses sterilisasi merupakan produk kuliner kaleng. Sterilisasi produk pengalengan (canning) perlu diatur sinkron dengan dimensi serta ukuran kaleng. Pada produk kaleng, suhu serta waktu sterilisasi yang dilakukan juga lebih tinggi daripada suhu sterilisasi standar (121oC, 15 mnt), karena panas yang mengalir asal luar ke dalam kaleng tergolong lebih lambat. Cara mengetahui suhu berapa yg diperlukan untuk sterilisasi dihitung lebih lanjut menggunakan perhitungan nilai D-value, F-value, serta Nilai Sterilisasi.
Apa Itu Sterilisasi Komersial?

Produk pangan bisa dibagi menjadi beberapa pH (keasaman), yaitu pH rendah, sedang, dan  tinggi. Semakin rendah pH, maka makanan semakin asam. Makanan yg memiliki pH yang tidak terlalu asam (pH-nya > 4,lima) rawan tercemar bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini sangat berbahaya karena dapat menghasilkan toksin di dalam makanan kaleng, sekaligus dapat membunuh insan pada sekejap, meski pada jumlah sedikit.

Arti sterilisasi komersial intinya ialah membunuh semua mikroorganisme yang ada dalam bahan pangan, termasuk semua mikroba patogen serta organisme penghasil toksin (racun). Meski begitu, syarat ini sangat ideal dan  sulit dicapai, sebagai akibatnya muncullah istilah “Sterilisasi Komersial”. Mengapa ? Beberapa spora tahan panas mungkin masih akan bertahan pada dalam produk pangan, namun tidak akan berkembangbiak selama kuliner tadi disimpan.
Aplikasi Sterilisasi Pangan

Sterilisasi produk pangan pada industri dilakukan baik dalam batch atau kontinyu. Suhu yang digunakan perlu dipertimbangkan untuk memastikan suhu cukup buat membunuh mikroorganisme, tetapi tidak menghilangkan kandungan gizi serta mengurangi citarasa pada makanan.

Kuliner yang disterilisasi selanjutnya disimpan pada bungkus kedap udara (hermetis), contohnya pada pouch, kaleng, atau gelas.  Ini dilakukan buat membatasi kadar oksigen supaya bakteri yg obligat aerob (bakteri yg hidup menggunakan oksigen, red.) tidak bisa tumbuh.

Pada prakteknya, sterilisasi komersial dilakukan menggunakan dua cara. Begini proses sterilisasi komersial yang perlu kita ketahui:

  • Sterilisasi dalam kemasan

Sterilisasi pada kemasan umumnya dilakukan di produk menggunakan kemasan gelas, pouch, serta kaleng. Tahapan merupakan menjadi berikut: memasukkan produk ke pada kaleng –> menutup dalam kondisi kedap udara –> disterilisasi menggunakan retort –> didinginkan.
  • Sterilisasi Aseptis

Proses sterilisasi aseptis umumnya dilakukan pada produk susu serta juz, atau produk-produk cair. Laba sterilisasi ini adalah dapat menggunakan suhu yg lebih tinggi dengan waktu yang lebih pendek.

Tahapan proses sterilisasi aseptis adalah: bungkus dan  produk disterilisasi masing-masing secara terpisah –> produk steril dimasukkan ke pada kemasan steril dalam ruangan yg steril pula.
Tag : BIOLOGI 1A
0 Komentar untuk "Proses Sterilisasi dan Pengawetan Makanan"

Back To Top